Jumat, 18 Desember 2015

METODE DAKWAH RASULULLAH



Metode Dakwah Rasulullah saw.
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. di kota Mekkah pada masa Kenabiannya dapat di bagi dalam 3 tahapan yaitu secara sembunyi-sembunyi dengan melakukan pembinaan dan pengkaderan, semi rahasia dan secara terang terangan atau Zhair dan melakukan upaya pembentukan sistem  masyarakat. Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan bagaimana ketiga tahapan tersebut.

a.   Tahap pertama dengan melakukan dengan rahasia.
Dakwah Rasulullah pada tahap ini dilaksanakan secara sirriyah (rahasia) dalam waktu tiga tahun . Waktu itu dakwah belum dilakukan secara terbuka di depan umum, melainkan melalui individu-individu , dari rumah ke rumah. Mereka yang menerima dakwah Islam dikumpulkan di rumah Arkom , sehingga rumah itu dikenal sebagai Darul Arqam. Disanalah mereka di bina  dan dikader dengan sungguh-sungguh dan secara terus menerus.
Pada tahapan dakwah ini, orang-orang terdekat dengan Rasulullah SAW. dan orang-orang yang dianggap mampu memegang rahasia yang diajak oleh Rasulullah untuk mempelajari Islam. Orang yang pertama kali masuk Islam adalah khadijah , istrinya , selanjutnya Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib dan teman dekat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar as-Shiddiq (Munawir khalil, 1993: 124).

b.  Tahapan kedua yaitu seruan Nabi Muhammad saw. Masih semi rahasia
Pada tahapan ini, Nabi Muhammad saw. mengajak kepada kaum keluarganya yang bergabung dalam rumpun Bani muthalib untuk masuk Islam. Tahapan ini dijalankan berdasarkan petunjuk wahyu yang menegaskan supaya  dakwah dilakukan lebih luas

c.   Tahap ketiga secara terang-terangan.
Pada tahapan ini bentuk dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. adalah dengan cara terang-terangan atau terbuka kepada seluruh masyarakat Jazirah Arab. Tahapan ini penuh dengan rintangan dan perjuangan setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT. Sebagaiamana terdapat dalam surah al_hijr: 94.
           Dakwah pada masa ini, mendapat reaksi yang sangat keras dari kalangan kaum musyrikin . Siksaan dan penganiayaan datang bertubi-tubi. Istri Bilal bin Rabbah disiksa hingga meninggal, sedangkan Bilal sendiri di paksa berbaring di siang hari bolong di tengah teriknya  matahari (Al-Ummah, h.59) Puncak dari kekejaman itu sangat dirasakan oleh Rasulullah saw. takkala dua pilar utama penopangnya yakni Abu Thalib pamannya dan Khadijah istrinya meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di tahun ke sepuluh kenabiannya. Kondisi ini menyebabkan Nabi Muhammad  saw. semakin diejek dan disoraki dan dilempari batu bahkan sampai terluka di bagian kepala dan badannya  (Montgomery Watt, 1982: 83).
1.      Metode dakwah secara sembunyi-sembunyi
Sepertti dilansir dalam edukasi. Kopasiana.com, dalam berdakwah sembunyi, nabi Muhammad saw. melakukan beberapa metode.
a.      Metode personal
Metode ini terjadi dengan cara individual, yaitu antara penyeru dan yang diseru bertatap muka secara langsung. Sehingga materi yang di sampaikan mjudah untuk diterima dan reaksi yang ditimbulkan orang yang diseru langsung dapat di ketahui. Pendekatan ini dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. untuk mencegah goncangan reaksioner di kalangan masyarakat Quraisy yang saat itu masih memegang kepercayaan anismisme warisan leluhur mereka.
b.      Metode pendidikan
Pada zaman Nabi Muhammad saw., pendidikan dilakukan dengan cara mendatangi rumah-kerumah. Atau menjadikan salah satu rumah sahabat untuk dijadikan  tempat pemberian materi-materi islam. Seperti rumah sahabat Al-Arqam bin abi Arqam yang dijadikan tempat ertam menyampaikan materi-materi pendidikan islam.
c.       Metode diskusi
Dalam metode diskusi Nabi Muhammad saw. sebagai narasumber sedangkan obyek dakwah sebagai audien. Tujuannya ialah untuk pemecahan poblematika yang ada kaitannya dengan dakwah. Sehingga sesuatu yang menjadi pemasalahan dapat ditemuukann jalan keluarnya.
d.      Metode bil Hal
Dakwah metode ini dilakukan dengn cara ajakan melalui upaya penyatuan elaborasi antara pemahaman atau pengetahuan (thinking) dengan keyakinan atau perasaan (feeling). Dengan demikian, dakwah dengan metode ini dapat dilakukan dengan mauidhah khasana (memberi contoh teladan).
e.      Metode bil Hikmah
Dari sekian metode awal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. dalam berdakwah (setelah menerima wahyu kenabian), metode bil hikmah adalah salah satu metode yang populer. Maksud dari dakwah bil hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif dan bijaksana.



2.      Metode dakwah secara terang-terangan
a.      Politik pemerintahan
Merasa dakwah di Mekkah semakin terasa berat, karena perlakuan orang Quraisi terhadap Nabi Muhammad saw. dan umatnya semakin sadis, bahkan sampai mengancam nyawa dan raganya, maka demi keselamaatan nyawa dan keselamatan umat muslim, Nabi Muhammad saw. dan sahabt-sahabatnya memutuskan untuk hijrah ke luar daerah. Contohnya ialah ketika beliau hijrah ke Madinah. Keputusan hijrah ke Madinah bukanlah semata-mata atas kehendaknya sendiri, memang atas perintah orang Madinah. Sehingga kebanyakan orang Madinah secara terbuka menerima ajaran-ajaran agama Nabi Muhammad saw. di Madinah beliau mendapat banyak pendukung dari penduduk Madinah (Anshor), dengan demikian Nabi Muhammad saw. akan lebih mudah dalam menggunakan metode politik pemerintahan.
b.      Surat menyurat
Metode ini dilakukan oleh beliau kepada berbagai negara tetangga, seperti Syam, Yaman, dll. Adapun hasilnya sudah barang tentu ada yang menerima dan ada yang menolaknya. Beberapa metode seperti ini menggambarkan bahwa beliau memiliki kecakapan yang lebih hebat dibandingkan dengan zaman mutakhir.
Dalam metode ini Nabi Muhammad saw. mengirim bebrapa utusan atau mubaligh ke sejumlah negara. Saat melepas meraka, beliau menekankan untuk menjaga nilai-nilai moral dan menghormati manusia.  Sejumlah mubaligh yang dikirim beliau berhasil mencapai kesuksesan menyebarkan agama islam dan sebagian lainn masuk ke dalam maka musuk. Nabi Muhammad saw. juga menulis surat kepada pemimpin negara termasuk raja Mesir, Romawi, dan Iran. Isi dari surat tersebut ialah iktikat baik dan simpati nabi Muhammad saw. untuk menunjukan jalan yang benar
c.       Metode peperangan
Perang merupakan metode dakwah Rasulullah yang paling terakhir. Apabila tidak ada jalan lain yang mampu ditempuh. Metode dakwah menghunakan gencatan senjata memang sangat membahayakan karena bala tentara kaum muslimin lebih sedikit dibanding dengan tentara orang kafir. Namun, dengan tekat yang kuat tentara kaum muslimin selalu mengalami kemenangan dan sekali mengalami kekalahan.[1][14][2][15]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar